Ketika berbicara tentang lem serbaguna di pasaran Indonesia, Lemfox menjadi salah satu merek yang paling dikenal. Banyak pengrajin, pelajar, hingga pengguna rumahan mengandalkannya untuk berbagai kebutuhan—mulai dari merekatkan kertas, kulit, plastik tertentu, hingga material kayu. Namun, seberapa kuat sebenarnya daya rekat Lemfox jika dibandingkan dengan lem serbaguna lain?
1. Metode Uji yang Umum Dilakukan Pengguna
Walaupun uji laboratorium biasanya memberikan hasil paling akurat, di tingkat pengguna rumahan atau pengrajin kecil, ada beberapa tes sederhana yang sering digunakan ;
a. Uji Rekat Awal (Initial Tack Test)
Potongan material-misalnya kulit, karton, atau kayu tipis—direkatkan menggunakan beberapa jenis lem. Setelah ditekan selama 10–20 detik, pengguna menilai seberapa kuat rekatan awal terbentuk.
b. Uji Tarik (Pull Strength Test)
Setelah lem mengering 1–24 jam, dua permukaan yang direkatkan ditarik dengan tenaga tangan atau alat sederhana untuk melihat lem mana yang pertama kali terlepas.
c. Uji Ketahanan Panas
Material yang sudah direkatkan dipanaskan (misalnya dijemur di panas matahari atau diberi hair dryer) untuk mengecek apakah rekatan melemah.
d. Uji Ketahanan Air
Material yang direkatkan diteteskan air atau direndam singkat untuk melihat apakah lem larut atau mengelupas.
2. Hasil Performa Lemfox Berdasarkan Pengalaman Umum Pengguna
a. Daya Rekat Kuat untuk Material Berpori
Lemfox sangat baik digunakan pada kayu, karton tebal, dan kulit. Bahan berpori membuat lem mudah meresap sehingga menghasilkan rekatan yang kuat.
b. Cepat Mengikat
Dalam uji rekat awal, Lemfox termasuk cepat “menggigit” material, sehingga cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan efisiensi waktu.
c. Tahan Lama dan Tidak Mudah Mengelupas
Pada uji tarik setelah 24 jam, Lemfox cukup unggul karena menghasilkan ikatan yang stabil dan tidak mudah terlepas.
d. Ketahanan Panas Moderat
Lemfox masih kuat pada suhu ruangan hingga panas ringan, tetapi dapat melemah jika terpapar suhu sangat panas secara terus-menerus.
e. Kurang Ideal untuk Plastik Licin
Pada jenis plastik PE/PP atau permukaan yang terlalu non-porous, hasil rekatnya tidak sekuat lem cyanoacrylate (lem korea).
3. Perbandingan Lemfox dengan Lem Serbaguna Lain
Berikut gambaran umum dibandingkan tiga jenis lem sejenis yang umum dipakai :
| Jenis Lem | Kelebihan | Kekurangan | Kesesuaian Material |
| Lem Fox Kuning ( Serbaguna )
|
Rekat kuat, cepat kering, tahan lama | Kurang efektif pada plastik licin | Kayu, karton, kulit, karet |
| Lem Putih PVAc
|
Aman, mudah dibersihkan dan murah.
|
Lama kering, tidak tahan air | Kertas , kayu (Kerajinan Ringan) |
| Lem Korea | Sangat cepat kering, rekat super kuat | Mudah rapuh, tidak cocok untuk area fleksibel | Plastik,logam,keramik |
| Lem Kuning Merek Lain | Variatif sesuai merek | Konsistensi kualitas berbeda | Serbaguna |
Dari perbandingan tersebut, Lemfox berada di posisi kuat untuk kebutuhan serbaguna dan kerajinan, terutama pada material berpori dan fleksibel.
4. Kesimpulan: Apakah Lemfox Lebih Kuat dari Lem Sejenis ?
Jika dibandingkan lem serbaguna dengan kategori yang sama, Lemfox tergolong sangat kompetitif dan sering unggul dalam hal kekuatan rekat serta kecepatan kering.
Untuk pekerjaan yang melibatkan kayu, karton, karet, atau kulit, Lemfox dapat diandalkan dan sering memberikan hasil lebih baik dibanding lem serbaguna lain. Namun, untuk material plastik tertentu, logam, atau kebutuhan presisi tinggi, lem cyanoacrylate (lem korea) atau resin epoxy mungkin memberikan hasil lebih baik.
Sumber :
Picture By Admin Super