Mengenal Bahan Furniture HPL

Mengenal Bahan Furniture HPL

Mengenal Bahan Furniture HPL. Sebelum mengenali HPL, Sahabat akan mimin mengenal sekilas mengenai Laminasi Dekoratif. Penjelasannya adalah suatu produk laminasi yang terutama digunakan sebagai bahan permukaan furnitur atau panel dinding. Laminasi Dekoratif diproduksi dalam dua jenis. Yaitu Laminasi Bertekanan Tinggi dan Laminasi Bertekanan Rendah. Proses pembuatannya tidak jau bebeda, kecuali pada Pressure atau Tekanan yang diberikan dalam proses pengepresan.

HPL (High Pressure Laminate)

Dalam Kamus Arsitektur & Konstruksi terbitan McGraw-Hill, HPL atau High Pressure Laminate dijelaskan. Dalam kamus tersebut menjelaskan, Laminasi Bertekanan Tinggi (HPL) terdiri dari lapisan Laminasi dibentuk dan diawetkan pada tekanan tertentu. Tekanan minimum adalah 1.000 psi (70 kg/cm2). Dan pada umumnya di kisaran 1.200 hingga 2.000 psi (80 hingga 140 kg/cm2).

Bahan Dasar

Material dasar HPL sendiri bisa terbuat dari lapisan selulosa resin  yang terkonsolidasi di bawah panas dan tekanan tinggi. Bahan baku lapisan High Pressure Laminate pada umumnya adalah:

  • Kertas Overlay, yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan abrasi, goresan dan tahan panas.
  • Kertas Dekoratif, yang menampilkan desain. Biasanya terdiri dari kertas yang telah mendapat pewarnaan atau tercetak.
  • Kertas Kraft, berfungsi sebagai bahan inti dan mengontrol ketebalan produk.
Proses Pembuatan

Prinsip dalam proses manufakturnya bermula dengan meresapkan resin pada ketiga kertas bahan dasar HPL. Setelah meresap dengan baik, ketiga lapisan kertas+resin tersebut masuk ke dalam mesin press. Mesin kemudian secara bersamaan memberikan panas (120 °C) sekaligus tekanan (5 MPa). Operasi pengepresan dan pemanasan memungkinkan resin mengalir maksimal ke dalam kertas.Hasilnya kemudian mengeras menjadi lembaran terkonsolidasi dengan kepadatan lebih besar. Selama siklus pengepresan, produsen dapat mengaplikasikan permukaan dekoratif sekaligus pengawetannya agar pola desainnya tak cepat pudar.

Prosentase Bahan Penyusun

HPL terdiri dari lebih dari 60% hingga 70% kertas, dengan 30% hingga 40% sisanya merupakan kombinasi resin Fenol-Formaldehida untuk lapisan inti dan resin Melamin-Formaldehida untuk lapisan permukaan. Kedua resin tersebut termasuk dalam kelas Resin Termoset yang berikatan silang selama siklus tekan. Ini menciptakan ikatan kimia Ireversibel atau tidak balik kembali. Sehingga menghasilkan bahan nonreaktif yang stabil. Serta karakteristik yang berbeda dan lebih unggul daripada bagian komponen awalnya. Proses produksi HPL dapat dengan menggunakan proses manufaktur kontinu ataupun ada jeda. HPL tesedia dalam bentuk lembaran dan dalam berbagai ukuran, ketebalan maupun aneka permukaan.

Standar Kualitas
Ada berbagai standar industri yang secara khusus untuk Laminasi Dekoratif Bertekanan Tinggi (HPL) :
  • Standar Eropa EN438
    Standar Eropa EN438 adalah salah satu standar yang menjadi patokan oleh sebagian besar produsen HPL untuk pasar dunia. Kode spesifiknya adalah EN438, berjudul: Lembar laminasi tekanan tinggi dekoratif (HPL) berdasarkan resin termoset, spesifikasi. Ini menggantikan semua standar Eropa nasional lainnya.
  • Standar Nasional Indonesia SNI ISO 4586
    SNI ISO 4586 adalah standar yang di wilayah hukum Republik Indonesis. Kode spesifiknya adalah SNI ISO 4586-7:2017, berjudul: Laminasi dekorasi tekanan tinggi (HPL, HPDL) – Lembaran dari resin termoseting (laminasi) – Bagian 7: Klasifikasi dan spesifikasi untuk laminasi bercorak (ISO 4586-7:2015).
Anti Bakteri & Anti Jamur

Sifat Anti Bakteri & Anti Jamur penting untuk HPL karena laminasi ini digunakan sebagai bagian atas dapur dan bagian atas meja, lemari dan bagian atas meja yang mungkin selalu bersentuhan dengan bahan makanan dan anak-anak. Sifat anti bakteri & anti jamur ada untuk memastikan bahwa pertumbuhan bakteri atau jamur minimal.

Tahan Api

Ada banyak standar berbeda yang berkaitan dengan sifat tahan api dari laminasi dekoratif bertekanan tinggi. Negara yang berbeda mungkin memiliki standar yang berbeda untuk pedoman bagi industri bangunannya. sebagian besar negara mungkin menyetujui beberapa standar yang lebih umum dalam industri tersebut.

Standard Kualitas Lainnya

Daftar pengujian yang berlaku untuk HPL tidak akan pernah berhenti. Seiring dengan kemajuan teknologi, akan ada lebih banyak pengujian untuk memastikan keamanan produk saat terpakai oleh konsumen akhir. Misalnya mungkin pengujian transfer zat permukaan ke bahan makanan jika tersaji di atas HPL sebagai permukaan meja dapur, dan lain-lain.

Sertifikat Ramah Lingkungan

Dua dari sertifikat Ramah Lingkungan dengan pengakuan secara internasional untuk HPL adalah MAS Certified Green dan GREENGUARD. Tanda MAS Certified Green dan GREENGUARD adalah untuk menyatakan bahwa produk tersebut memiliki emisi bahan kimia yang rendah. Ada juga banyak sertifikasi “Hijau” atau Ramah Lingkungan lainnya, termasuk sertifikasi yang berlaku di negara masing-masing.

Aplikasi

HPL sendiri biasanya untuk aplikasi bagian atas maupun dinding furnitur. Utamanya pada permukaan datar, termasuk lemari dan meja. HPL terkadang juga sebagai aplikasi sekat atau partisi bilik toilet, meja laboratorium dan atasan dapur. Beberapa model penggunaan lainnya juga termasuk panel dinding dengan desain konseptual dan cetakan khusus berdasar pesanan.

 

“Mengenal Bahan Furniture HPL” by admin base on various sources & wiki en

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja
Scroll to Top