Proses Pabrik Pembuatan Plywood

Proses Pabrik Pembuatan Plywood

Proses Pabrik Pembuatan Plywood. Kayu lapis  atau Plywood adalah bahan bangunan yang terbuat dari tiga atau lebih lapisan kayu tipis yang direkatkan. Setiap arah serat lapisan kayu biasanya mendapat penempatan sedemikian rupa sehingga bisa mengurangi penyusutan dan meningkatkan kekuatan potongan yang sudah jadi. Kebanyakan kayu lapis mendapat proses press kemudian terpotong menjadi lembaran datar dengan ukuran mengikuti standarisasi yang dalam konstruksi bangunan. Potongan kayu lapis lainnya dapat mendapat bentuk jadi serupa kurva atau bervariasi untuk kebutuhan furnitur, kapal, dan pesawat terbang. Adapun proses pembuatan kayu lapis dari awal sampai melalui proses pabrikasi adalah sebagai berikut:

Pemilihan Pohon & Pemotongan
  1. Pohon untuk membuat kayu lapis atau triplek umumnya berdiameter lebih kecil daripada pohon untuk membuat balok atau bahan konstruksi lainnya. Pohon-pohon terpilih di suatu area mendapat tanda sebagai siap tebang. Penebangan dengan gergaji rantai bertenaga bensin atau dengan gunting hidrolik besar. Pemotongan bagian batang, ranting, maupun daun dari pohon yang sudah tumbang dengan gergaji rantai sehingga menjadi bentuk kayu gelondongan.
  2. Batang pohon atau batang kayu gelondongan yang telah terpotong ini pindah ke tempat pemuatan dengan kendaraan beroda kemudian muat di truk untuk perjalanan ke pabrik kayu lapis. Setelah itu batang kayu yang potongannya memanjang tersebut naik dalam tumpukan panjang geladak kayu.
Mempersiapkan Kayu Gelondongan

3. Kayu gelondongan dari geladak kayu naik ke konveyor yang membawanya ke mesin pengupas kulit kayu. Mesin pengupas ini menghilangkan kulit kayu, baik dengan roda gerinda bergigi tajam atau dengan semburan air bertekanan tinggi, sementara batang kayu berputar perlahan pada sumbu panjangnya.
4. Kayu gelondongan yang telah terkupas kulitnya pindah ke pabrik dengan konveyor di mana gergaji bundar besar memotongnya menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 2,5 – 2,6 m. Ukuran pemotongan menyesuaikan ukuran standar triplek 2,4 m pada arah memanjangnya. Bagian kayu gelondongan yang sudah terkondisi ini sering mendapat sebutan Peeler Blocks atau dalam bahasa Indonesia adalah Blok Kupasan.

Membuat Veneer / Lembar Tipis Kupasan Kayu

5. Sebelum pembuatan veneer mulai, blok kupasan mendapat pemanasan dan perendaman untuk melunakkan kayu. Perendaman dapat juga di dalam air panas. Proses ini memakan waktu 12-40 jam tergantung jenis kayu dan faktor lainnya.
6. Blok kupasan kemudian pindah ke mesin bubut pengupas, di mana mereka secara otomatis sejajar dan masuk ke dalam mesin bubut satu per satu. Saat mesin bubut memutar balok dengan cepat pada sumbu panjangnya, bilah pisau panjang mengupas lembaran menjadi veneer terus menerus dari permukaan blok kupasan menuju pemintal dengan kecepatan 90-240 m/menit. Ketika diameter balok telah berkurang menjadi sekitar 2,3-3,05 cm, potongan kayu yang tersisa atau inti kupasan, akan keluar dari mesin bubut. Kemudian blok kupasan baru masuk ke mesin bubut dan seterusnya proses berulang untuk gelondongan blok kupasan lainnya.

Pemotongan Ukuran Dasar

7. Lembaran veneer panjang yang hasil dari mesin bubut pengupas dapat segera menuju proses selajutnya, atau dapat tersimpan dalam nampan panjang bertingkat atau dalam bentuk gulungan. Proses selanjutnya adalah pemotongan veneer menjadi lebar sesuai kebutuhannya. Biasanya veneer mendpat potongan dengan lebar sekitar 1,4 m demi mengarah ke ukuran lebar kayu lapis standar yaitu 1,2 m. Pada saat yang sama, pemindai optik mencari bagian yang cacat yang tidak memenuhi standar kualitas atau tidak dapat lanjut dalam proses berikutnya langsung mendapat pemotongan. Sehingga pada tahapan ini selain menghasilkan veneer yang sesuai ukuran yang sudah melalui proses sortir, juga menyisakan potongan veneer dengan lebar kurang dari standar.

Sortir Lanjutan & Pengeringan

8. Bagian-bagian veneer kemudian melalui sortir lagi dan terkumpul menurut tingkatannya. Ini bisa secara manual, atau secara otomatis menggunakan pemindai optik.
9. Bagian yang lolos sortir masuk ke dalam pengering untuk mengurangi kadar airnya dan membiarkannya menyusut sebelum proses perekatan. Sebagian besar pabrik kayu lapis menggunakan pengering mekanis di mana potongan-potongannya bergerak terus menerus melalui ruang yang dipanaskan. Di beberapa pengering, pancaran udara panas berkecepatan tinggi terhembus melintasi permukaan potongan untuk mempercepat proses pengeringan.
10. Saat bagian-bagian veneer keluar dari pengering, mereka terkumpul menurut tingkatannya. Bagian yang kurang akan mendapat veneer tambahan yang tersambung dengan lem untuk membuat potongan yang sesuai untuk lapisan dalam yang mana penampilan dan kekuatan kurang penting daripada lapisan luar.
11. Bagian veneer inti atau lapisan yang menjadi inti tengah dari kayu lapis akan terpasang dengan arah serat melintang dengan potongn menjadi panjang sekitar 1,3 m.

Membentuk Lembaran Kayu Lapis

12. Ketika bagian-bagian veneer yang sesuai terpasang untuk rangkaian kayu lapis tertentu, proses meletakkan dan merekatkan potongan-potongan itu bersama-sama mulai. Ini bisa secara manual atau semi-otomatis dengan mesin. Dalam contoh lembaran tiga lapis (triplek) yang paling sederhana, lapisan veneer  untuk bagaian belakang berada di bawah dan jalan melalui mesin penyebar lem, yang menuangkan lapisan lem ke permukaan atasnya. Bagian pendek dari inti veneer kemudian terpasang melintang di atas bagian yang telah mendapat perekat. Kemudian seluruh lembaran melalui penyebar lem untuk kedua kalinya. Akhirnya, veneer depan terpasang di atas inti yang juga sudah mendpat olesan lem di proses kedua. Akhirnya lembaran-lembaran yang sudah melalui proses perekatan tersebut menunggu proses selajutnya yaitu pengepressan.
13. Lembaran yang sudah melalui proses perekatan masuk ke dalam mesin press panas dengan slot multi. Mesin press multi ini dapat menangani 20-40 lembar sekaligus, dengan setiap lembar termuat dalam slot terpisah. Ketika semua lembaran masuk, mesin pres menekan dengan kekuatan sekitar 110-200 psi. Sementara pada saat yang sama memanaskannya hingga suhu sekitar 109,9-157,2° C. Tekanan memastikan kontak yang baik antara lapisan veneer dan panas menyebabkan lem mengeras dengan baik untuk kekuatan maksimum. Setelah periode 2-7 menit proses press selesai dan lembaran bisa keluar dari slotnya.

Tahap Akhir & Penghalusan Sesuai Kelas

14. Lembaran kasar kemudian melewati satu set gergaji yang memotongnya hingga sesuai ukuran akhirnya. Hasil yang disiapkan untuk kualitas/kelas yang lebih tinggi melewati satu set belt sander selebar 1,2 m, yang mengampelas bagian depan dan belakang. Lembaran kelas menengah diampelas secara manual untuk membersihkan area yang kasar saja. Beberapa lembaran dibuat melalui satu set mata gergaji bundar, yang memotong cembungan rendah di permukaan kayu lapis untuk membuatnya rata dan memberikan tampilan bertekstur pada kayu lapis. Setelah pemeriksaan akhir, cacat yang tersisa diperbaiki.
15. Lembaran jadi pada tahap akhir ini bisa dicap dengan merek dagang kelas yang memberikan informasi kepada pembeli tentang kelas, kadar, nomor pabrik, dan lain-lain bila diperlukan. Lembaran merek dagang atau kelas yang sama diikat menjadi satu dalam tumpukan palet kemudian dipindahkan ke gudang untuk menunggu pengiriman.

Demikian paparan sederhana admin tentang Proses Pabrik Pembuatan Plywood / Kayu Lapis / Multipleks / Triplek yang semoga bermanfaat buat Sahabat Indo Material.

“Proses Pabrik Pembuatan Plywood” adalah tulisan adaptasi dari artikel di madehow.com dan sumber lainnya yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja
Scroll to Top